Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Ribut-ribut Bahasa

Gambar
  Keseruan hari ini, melihat orang dari negera tetangga ribut soal bahasa resmi ASEAN. Bapak yang diatas itu menanggapi ketidaksetujuan tersebut dan melontarkan jawaban yang saya asumsikan sebagai jawaban dari orang Indonesia. Saya akan coba menanggapi "jawaban" tersebut. Oke, jika memang faktanya demikian (saya terlalu malas untuk mencari lebih detail tentang ini), ya sudah sewajarnya usulan menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa resmi kedua di ASEAN ditolak. Kenapa? Karena bahasa melayu (setidaknya di Malaysia) erat kaitannya dengan suku dan mungkin agama. Mereka memberikan status berbeda-beda pada warganya. Dalam dunia orang melayu, mereka yang disebut "Orang Melayu" pastilah beragama islam. Jika mereka bukan beragama islam, maka mereka di luar dari dunia melayu tersebut, meskipun secara etnis memang mereka orang melayu. Jadi, orang keturunan bangsa lain yang tinggal di Malaysia jika memang beragama islam maka akan tetap disebut orang melayu. Dengan hal tersebut...