Rabu, 12 Oktober 2022

Sebaran Jala Keributan

 



Begini ... yang kupikir, STY bicara begini, BUKAN karena dia bergantung ke ketum atas pekerjaanya. Tapi karena dia ikut prihatin dan mungkin merasa bertanggung jawab atas nama federasi karena tragedi yang terjadi, sedangkan mereka keparat-keparat di PSSI cuci tangan.

Tidak seharusnya seorang pelatih merasa bertanggung jawab atas kegagalan sistem federasinya. Dia hanya bisa "makan apa yang ada di hadapannya".

Jikalau memang STY keluar karena pengurus PSSI dirombak total, aku percaya karena murni dia merasa prihatin dan merasa menjadi bagian dari federasi yang rusak itu. Toh, jika memang STY yang terbaik buat Indonesia, dia akan dipanggil kembali.

Lebih baik tenaga yang ada sekarang ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di depan mata. Seperti menangkap orang-orang yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut dan menyelesaikan urusan dengan keluarga para korban.

Kemudian benahi federasi sedikit demi sedikit. Agar tidak ada yang merasa sakit, karena hilang cuan sebab posisinya tergantikan. Agar mereka yang asalnya sudah "sakit" tidak bisa mengungkit-ungkit.

Tanpa mengurangi rasa prihatinku terhadap Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.
R.I.P.

Label: